Waspada, Sel-sel Neo Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia Masih Bergerak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membubarkan Jamaah Islamiyah (JI) pada tahun 2007 karena termasuk sebagai organisasi teroris. Namun pada tahun 2008 lahirlah Neo JI yang dipimpin oleh Para Wijayanto, meski akhirnya ia ditangkap polisi.

Namun jaringan teroris itu harus diwaspadai. Pengamat intelijen dan terorisme Ridlwan Habib menyatakan sel-sel Neo JI di Indonesia masih hidup.

“Selain itu, kelompok teroris Neo JI juga harus diwaspadai. Kelompok ini menebar ancaman yang menyasar kepada kepentingan asing atau barat,” kata Ridlwan kepada Mata Indonesia News, Selasa 23 Februari 2021.

Kelompok yang menginduk kepada jaringan teroris internasional Al-Qaeda ini tidak sama dengan ISIS yang melancarkan tujuannya dengan cara kekerasan. Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones mengatakan bahwa Neo JI lebih fokus pada jalur dakwah dan pendidikan.

Kelompok teroris ini menghndari aksi kekerasan yang dapat berakibar pada penangkapan massal anggotanya. Hal ini bertujuan agar organisasinya tidak mati .

“Jadi mereka memutuskan untuk sementara, kekerasan di Indonesia adalah sesuatu yang harus dihindari,” kata Sidney.

Melihat pergerakannya, Sidney menilai bahwa jaringan JI lebih berbahaya untuk waktu jangka panjang karena memiliki perencanaan yang matang untuk mendirikan negara Islam.

Hal lain yang dikhawatirkan dari JI adalah anggotanya bisa memilih untuk membuat organisasi sempalan bila tidak sejalan dengan para pemimpinnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini