The Straits Times melaporkan kementerian itu menyebutkan jumlah total kasus menjadi 101.914. Angka ini adalah yang tertinggi di Kawasan Teluk. Sementara jumlah korban meninggal menjadi 712 orang.
Kerajaan telah mengetahui lonjakan itu. Dengan penambahan jumlah kasus lebih dari 3.000 dalam dua hari terakhir, akan menjadi jalan untuk melakukan lagi lockdown dengan ketat.
Sebelumnya, Jumat 5 Juni 2020, kerajaan mengumumkan lockdown baru di Jeddah demi menekan lonjakan kasus. Padahal, kota itu setiap tahun menjadi pintu gerbang jamah haji menuju Mekah.
Sejumlah langkah diberlakukan termasuk penerapan jam malam mulai dari pukul 15:00 waktu Arab hingga pukul 06:00 waktu Arab. Selain itu penangguhan salat di masjid-masjid dan perintah untuk tetap tinggal di rumah bagi pekerja sektor publik dan swasta di kota yang ramai jamaah, masih diberlakukan.
Akhir Mei lalu, Arab Saudi telah mengendorkan karantina wilayah tersebut. Namun kini, Kementerian Kesehatan juga memberlakukan kembali langkah ketat di Riyadh seiring lonjakan kasus tersebut.
Kerajaan juga mengatakan akan terus menunda jamaah umrah sepanjang tahun karena khawatir kian meningkatnya penyebaran virus Corona di Mekah dan Madinah, kota paling suci bagi umat Islam.
Pihak berwenang belum mengumumkan apakah mereka akan melanjutkan penyelenggaraan haji tahun ini, yang dijadwalkan dimulai akhir Juli.