MATA INDONESIA, SYDNEY – Mayoritas hakim di pengadilan tinggi Australia akan menjadi perempuan untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah penunjukan hakim Jayne Jagot ke bangku kehakiman.
Jaksa agung, Mark Dreyfus mengumumkan penunjukkan hakim pengadilan federal sebagai hakim pengadilan tinggi ke-56 dan wanita ketujuh yang diangkat ke pengadilan.
Dalam sebuah pernyataan, Dreyfus dan perdana manteri, Anthony Albanese menggambarkan Jaggot sebagai pengacara yang luar biasa dan hakim terkemuka. Mereka mengucapkan selamat kepadanya atas penunjukan yang memang layak.
Sebelum pengangkatannya ke pengadilan federal, Jagot adalah mitra di Mallesons Stephen Jaques, seorang pengacara,hakim pengadilan tanah dan lingkungan NSW, wakil presiden pengadilan hak cipta dan hakim tambahan dari pengadilan tertinggi ACT.
Meskipun Jagot sangat dihormati dan juga dipertimbangkan untuk penunjukan pengadilan tinggi oleh mantan jaksa agung Christian Porter, para ahli hukum percaya bahwa penunjukan terbaru dari pengadilan federal telah membuat pengadilan tinggi kekurangan hakim dengan latar belakang hukum pidana.
Sebagai hakim yang berbasis di Sydney, penunjukan Jagot juga tidak membahas kurangnya keterwakilan dari negara-negara bagian yang lebih kecil, khususnya Australia Selatan.
Dreyfus mengatakan bahwa penunjukan itu tidak boleh dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap Australia Selatan.
Melansir dari The Guardian, ia mengatakan “Saya hanya dapat meyakinkan rakyat Australia bahwa penunjukan ini adalah orang terbaik yang mungkin untuk posisi ini di pengadilan tinggi Australia.”
Ketika ditanya apakah gender berperan dalam penunjukan, Dreyfus menegaskan bahwa Jagot adalah “orang terbaik”.