Jabodetabek dan Aglomerasi di Jawa Boleh Belajar Tatap Muka Mulai Hari Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembatasan sosial di Jabodetabek dan sejumlah aglomerasi di Pulau Jawa diturunkan menjadi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan 50 persen dari kapasitas maksimal ruang kelas mulai Selasa 24 Agustus 2021 ini.

Izin itu tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 35 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah Jawa dan Bali yang dikeluarkan pada Senin, 23 Agustus 2021.

Khusus di DKI Jakarta PTM tersebut berlaku untuk sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi di seluruh wilayah termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu.

Pelaksanaan PTM tersebut juga harus mengacu kepada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

“Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen,” begitu bunyi salah satu klausul Instruksi Mendagri yang dikutip Selasa 24 Agustus 2021.

Seperti dilansir Antaranews.com, instruksi itu mengizinkan PTM untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan peserta yang lebih sedikit yaitu 33 persen dari kapasitas normal.

Mereka harus menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas. Sedangkan pendidikan anak berkebutuhan khusus, mulai dari SDLB, MILB, SMPLB, SMALB, dan MALB, boleh 62 persen sampai dengan 100 persen dari kapasitas maksimal tetapi dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini