Israel Mencoba Hidup Berdampingan dengan Virus Corona, Sudah Lelah?

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Pada empat pekan lalu, Israel menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sukses memerangi pandemi virus corona. Setelah upaya vaksinasi cepat yang telah menurunkan infeksi dan kematian akibat virus corona, warga Israel sudah tak lagi memakai masker dan mengabaikan semua aturan jarak sosial.

Kemudian muncul varian Delta yang lebih menular, dan lonjakan kasus yang memaksa Perdana Menteri Naftali Bennett untuk menerapkan kembali beberapa pembatasan Covid-19 dan memikirkan kembali strategi untuk melawan virus yang telah menewaskan lebih dari 4 juta jiwa di dunia tersebut.

Di bawah apa yang dia sebut kebijakan “penindasan lunak”, pemerintah Israel ingin warganya belajar hidup berdampingan dengan virus corona – tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Langkah ini ditempuh demi menghindari lockdown nasional gelombang keempat yang dapat mengancam sektor perekonomian,

Kementerian Kesehatan Israel menganjurkan lebih banyak dorongan untuk membendung infeksi. Sharon Alroy-Preis, Kepala Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan kepada Kan Radio pada hari Minggu.

“Mungkin tidak akan ada peningkatan besar pada orang yang sakit parah, tetapi harga dari membuat kesalahan seperti itu adalah yang mengkhawatirkan kami,” kata Kepala Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel, Sharon Alroy-Preis mengatakan kepada Kan Radio, melansir Reuters.

Untuk diketahui, lockdown terakhir Israel diberlakukan pada Desember 2020, sekitar seminggu setelah dimulainya salah satu program vaksinasi tercepat di dunia.

Sekitar 60 persen dari 9,3 juta penduduk Israel telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Pfizer/BioNtech. Pemerintah pun mulai menawarkan suntikan ketiga kepada mereka dengan imun yang rentan.

Ran Balicer, ketua panel ahli pemerintah tentang Covid-19, mengatakan Israel rata-rata memiliki sekitar lima kasus virus yang parah dan satu kematian per hari dalam sepekan belakangan, setelah dua pekan tanpa kematian terkait Covid-19.

Sebelum varian Delta tiba, Israel telah memperkirakan 75 persen dari populasinya perlu divaksinasi untuk mencapai herd immunity – tingkat di mana populasi yang cukup diimunisasi untuk dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit. Estimasi ambang batas sekarang adalah 80 persen.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DIY Perketat Lalu Lintas Ternak, Dua Wilayah Gunungkidul Dikarantina

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang perayaan Idul Adha 2025, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY menetapkan bahwa dua wilayah di Kabupaten Gunungkidul yang berstatus zona merah antraks masih dilarang mengirimkan hewan kurban.
- Advertisement -

Baca berita yang ini