Innalillahi, Abdul Gafur, Pencetus Istilah Menpora, Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Politisi senior sekaligus tokoh Partai Golkar pencetus istilah Menpora, Abdul Gafur, meninggal dunia karena diabetes pada usia 81 tahun.

Menurut kabar yang disampaikan anggota Wantimpres Agung Laksono yang beredar di kalangan jurnalis menyebutkan Abdul Gafur meninggal dunia pada pukul 06.35 WIB.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga 1983-1988 itu wafat di RS Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat. Dalam sebuah wawancara Abdul Gafur mengaku sebagai orang pertama yang menyingkat kementerian itu dengan sebutan Menpora.

Kabar serupa juga dibagikan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie melalui akun resminya.

“Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. jam 06.35 pagi tadi, Bapak Dr. Abdul Gafur, mantan Menpora, meninggal dunia. Kita doakan husnulkhotimah. Alfatihah utk almarhum,” begitu Jimmly menuliskan kabar itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini