Ini Strategi Kemendag Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mematangkan strategi perdagangan dalam menghadapi perubahan dan ketidakpastian ekonomi dunia yang sedang terjadi. Hal itu berupa reformasi perdagangan dan investasi.

“Saat ini perdagangan global menghadapi dua tantangan besar yaitu meningkatnya antiglobalisasi, di mana banyak negara mengadopsi langkah-langkah pembatasan impor. Dan yang kedua, melemahnya sistem multilateral,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta.

Untuk itu, pemerintah akan melanjutkan reformasi perdagangan dan investasi agar semakin terintegrasi dengan perekonomian dunia.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan, yaitu mengutamakan produk olahan bernilai tambah dan memperbaiki manajemen impor. Terutama melalui ketersediaan barang modal dan setengah jadi dengan harga yang kompetitif.

Di bidang perdagangan internasional, strategi yang dilakukan dengan menetapkan perjanjian perdagangan dengan mitra dagang utama, serta memperluas ekspor ke pasar nontradisional.

Selain itu, mengintensifkan promosi perdagangan melalui pameran perdagangan dan penjajagan kesepakatan dagang, meningkatkan pelayanan ekspor serta mengembangkan iklim perdagangan yang kondusif.

Untuk tahun 2019, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekspor non-migas sebesar 8 persen atau dari 162,8 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 175,8 miliar dolar AS pada 2019.

Maka ada enam sektor utama yang akan didorong untuk pasar ekspor yaitu furnitur dan produk kayu, makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, produk otomotif, produk elektronik, serta produk kimia. Hal tersebut tidak berarti sektor lain tidak digenjot.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini