Ini Dia Perwira Indonesia Pertama Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Infantri Bergengsi di AS

Baca Juga

MINEWS.ID, KANSAS – Seorang perwira TNI, Mayor Inf. Alzaki memperoleh penghargaan dari sekolah infantri dan kavaleri tertua di Amerika Serikat (AS), The United States Army Command and General Staff College (US-ACGSC) sebagai lulusan terbaik. Maka Alzaki adalah tentara Indonesia pertama yang mendapat penghargaan tersebut

Alzaki tidak sendirian dikirim TNI belajar di lembaga pendidikan tentara bergengsi tersebut. Ada dua perwira menengah lainnya yaitu Mayor Inf Paulus Pandjaitan dan Mayor Inf Delly Yudha Nurcahyo.

Ketiga perwira Indonesia itu lulus dengan predikat baik dan memuaskan. Namun hanya Alzaki yang ditambah dengan dua penghargaan lain yaitu dari The Simon Center Interagency Writing Award dan The Master of Military of Art and Science.

Bukan hanya itu, dia juga menyelesaikan Program MBA di Webster University, Amerika Serikat.

Penghargaan terhadap Alzaki diberikan oleh Commander United States Training and Doctrine Command, Jenderal Stephen J. Townsend, Jum’at 14 Juni 2019. Hadir pula komandan US-ACGSC Letnan Jenderal (Letjen) Michel D. Lundy.

Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia adalah siswa keenam dari Indonesia yang mendapat The Master of Military of Art and Science.

Siswa yang pertama adalah Letnan Jenderal (Purn) Rachmat Kartakusmua, dan siswa keempat adalah Jend (Anumerta) Ahmad Yani tahun 1956. Jenderal Ahmad Yani adalah salah satu di antara lima Perwira Tinggi Indonesia lainnya yang Namanya terukir di International Hall of Fame (IHOF) US Army CGSC.

Lima lainnya adalah Jend (Purn) Surono Rekosodiemedjo (1958), Mayjen Mohammad K. Anwar (1969), Jenderal (Purn) Widodo (1963), Jenderal R. Hartono (1976), and mantan Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (1991).

CGSC telah banyak meluluskan para pemimpin negara dan militer. Hingga saat ini ada tiga kepala negara di dunia yang lulusan US Army CGSC; Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kelas 1978); President Ruanda, Paul Kagame; dan, Raja Bahrein Hamad bin Isa Al Khalifa. Dalam waktu satu tahun terakhir telah ada empat alumni CGSC yang dianugrahi jabatan tertinggi militer negaranya diantaranya: Panglima Tentara Argentina, India, United Emirat Arab, dan salah satu negara di Afrika.

The US-ACGSC yang berlokasi di Fort Leavenworth, Kansas, didirikan pada tahun 1881 oleh William Tecumseh Sherman. Saat itu, Sherman mendesain sebagai sekolah aplikasi infantri dan kavaleri.

Kurikulum yang dikembangkan di sekolah tersebut mulai dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam dan adaptasinya terhadap konflik-konflik terkini.

Krisantus de Rosari Binsasi

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini