Ini Daftar Efek Samping Vaksin Covid19 Sinovac yang Diterima Komnas KIPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih banyak orang Indonesia, bahkan yang berpendidikan baik ketakutan Vaksin Covid19 Sinovac membuat mereka celaka. Padahal efek samping vaksin itu sangat ringan, umumnya hanya mengalami pegal, lapar dan mengantuk.

Fakta itu berdasarkan 30 laporan yang masuk ke Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) setelah memantau langsung dan mendengar laporan masyarakat hingga Rabu 20 Januari 2021.

“Dari laporan KIPI yang masuk ke kami, semua bersifat ringan dan sesuai dengan laporan jurnal-jurnal dan tempat lain, semua kondisinya sehat. Jadi tidak ada yang memerlukan perhatian khusus sampai saat ini,” ujar Ketua Komnas KIPI, Prof. DR Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M. TropPaed, yang dikutip Sabtu 23 Januari 2021.

Bahkan dokter dan tim penanganan Covid19 yang telah menerima vaksinasi Covid19 dosis pertama, dr. Muhammad Fajri Adda’i mengatakan tidak merasakan reaksi tidak wajar.

Saat penyuntikannya pun menurutnya tidak terasa sakit hingga setelahnya dalam keadaan normal belaka.

Nakes lainnya pun mengalami kejadian beragam yang hanya terdiri dari demam, nyeri, lemas, merasa lapar terus menerus, hingga mengantuk.

Muhammad Fajri menilai vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan merupakan kombinasi tepat untuk melindungi kita masing-masing dan negara ini dari pandemi Covid19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini