Ingin Kedamaian Tercipta, Masyarakat Papua Minta Pasukan TNI dan Polri Jangan Terburu-Buru Ditarik

Baca Juga

MINEWS.ID, JAYAPURA  -  Masyarakat Papua ingin hidup dengan kedamaian di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga meminta pemerintah pusat tidak terburu-buru menarik pasukan TNI dan Polri hingga kondisi benar-benar aman.

“Masyarakat Papua adalah masyarakat cinta damai. Kami juga ingin hidup damai dengan saudara kami yang bukan asli Papua, dan membangun dalam kesatuan Indonesia,” ujar Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano di Jayapura, Kamis 10 Oktober 2019.

Dia juga meminta aparat kepolisian segera menangkap dalang kerusuhan yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu.

Kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat menurutnya tidak lagi pada konteks isu rasisme dan perusakan bendera. Terlebih, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah meminta maaf terhadap tindakan rasisme tersebut.

Dia juga meminta Menhan Ryamizard sebagai anak adat Papua untuk memberi jaminan keamanan di Bumi Cenderawasih.

Benhur mengaku sedih dengan banyaknya masyarakat luar Papua yang akhirnya memilih pergi meninggalkan Bumi Cendrawasih usai kerusuhan yang diikuti dengan pembunuhan.

Alasannya warga asli Papua ingin membangun daerah tersebut bersama-sama warga pendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini