Ingin Jadi King of Rice, Bulog Bakal Bangun 10 Pabrik Modern di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perum Bulog didapuk sebagai penjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas harga pangan, khususnya beras. Untuk itu, Bulog berencana membangun 10 pabrik modern untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Perum Bulog sendiri berambisi menjadi king of rice atau raja perberasan di Indonesia

Ambisi besar ini diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) sebanyak 10 unit di daerah-daerah sentra produksi padi Indonesia, yang salah satunya berlokasi di Kabupaten Kendal-Jawa Tengah.

“Untuk itu kita sedang fokus kepada infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah beras. Sekarang sudah dibangun sebanyak 10 unit, kemudian nanti akan ditambah 3 unit lagi. Sehingga nanti akan ada 13 unit MRMP seperti yang di Kendal ini,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dalam acara Media Gathering di MRMP Kendal, Jakarta Tengah, Kamis 21 Juli 2022.

Budi Waseso mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur MRMP ini bertujuan untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.

Ini terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).

“Satu unit MRMP Bulog seperti yang di Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120ton/hari, RMU berkapasitas 6 ton/jam dan 3 unit SILO berkapasitas simpan 2.000 ton,” tambah Buwas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini