MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia bakal menggunakan vaksin Covid-19 kesepuluh setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Zifivax, Kamis 7 Oktober 2021.
Vaksin itu dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dari Cina menurut Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan berdasarkan uji klinis, I, II, II, vaksin tersebut dari aspek keamanan dan efek samping dapat ditoleransi.
“Efikasi mencapai 81,71 persen yang dihitung setelah 7 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap dan mencapai 81,4 persen setelah 14 hari vaksinasi lengkap,” kata Penny dalam konferensi pers virtual, Kamis 7 Oktober 2021.
Vaksin menunjukkan efikasi terhadap varian virus covid-19 terhadap Alfa 92,93 persen, terhadap Gamma 100 persen, Delta sebesar 77 persen, dan Kappa 90 persen.
vaksin tersebut menurut Penny untuk program vaksin dosis ketiga atau booster yang juga diberikan melalui injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL, rentang waktu penyuntikannya sebulan.
Efek samping paling sering ialah sakit kepala, kelelahan, demam.