MATA INDONESIA, JAKARTA-Holding BUMN ultra mikro diprediksi menjadi institusi besar berdaya saing global. Hal itu diungkapkan oleh Pengamat ekonomi Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Hal itu dibuktikan dengan kemampuan ekspansi dan penjagaan kualitas pembiayaan oleh setiap anggota holding telah terbukti pada masa pandemi Covid-19 ini.
Dia menyebutkan integrasi ekosistem ini membuat ekspansi usaha semakin lebih kuat, sehingga mendorong lebih banyak investor untuk berkontribusi langsung pada pengembangan ultra mikro secara langsung maupun melalui holding ultra mikro.
Lagi pula, ketiga institusi ini dinilai sudah mampu mencari pendanaan dengan penerbitan surat utang. Bahkan, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia mampu menerbitkan global bond dan sustainability bond yang investornya berasal dari luar negeri.
Trioksa mengatakan integrasi ini pun akan meningkatkan daya saing setiap institusi. “Pasalnya, penggunaan teknologi informasi dan penggunaan big data bakal semakin intensif membantu baik pelaku ultra mikro maupun holdingnya sendiri,” katanya.
Integrasi ekosistem tiga perusahaan BUMN di bidang jasa keuangan diyakini mampu meningkatkan daya saing global dari peserta holding dan memperkuat posisi usaha ultra mikro dan UMKM sebagai penyangga perekonomian nasional.
Seperti diketahui, pemerintah akan menginterasikan tiga entitas BUMN yang melayani sektor ultra mikro dan UMKM yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Pembentukan holding ultra mikro tersebut sesuai visi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan pada segmen ultra mikro.