Holding Perkebunan Dorong Biji Kopi Indonesia ke Pasar Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, AMSTERDAM – Pameran Pasar Kopi di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda, pada Sabtu 3 September 2022 merupakan salah satu tonggak pencapaian dalam mengoptimalkan potensi budidaya kopi di Indonesia. Pameran ini bekerja sama dengan Roemah Indonesia BV.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang juga sebagai Ketua Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, Dwi Sutoro, mengatakan sebagai penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia, hal ini sudah menjadi keharusan bagi Holding Perkebunan dalam mendorong biji kopi Indonesia untuk terus merambah pasar global.

”PMO Kopi Nusantara ini mendapat amanah untuk mengembangkan ekosistem bisnis kopi yang berkelanjutan. Dari hulu hingga hilir,” ujar Dwi.

Sejak muncul pada Januari 2022, ucap Dwi, PMO Kopi Nusantara telah memiliki pilot project di 6 provinsi. Yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh. Mencakup lebih dari tujuh ribu hektare lahan perkebunan kopi. Dan melibatkan lebih dari empat ribu petani. ”Di Pasar Kopi ini kami membawa 97 jenis produk kopi. Mulai dari green bean hingga produk turunan kopi lainnya. Kopi yang kami bawa berasal dari 11 daerah. Yaitu Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Kerinci, lampung, Java Preanger (area Garut dan Bandung), Dieng, Bali Kintamani, Flores, dan Toraja,” kata Dwi.

Dwi menyebut, kopi dari masing-masing daerah ini memiliki keunikan tersendiri. Sesuai dengan indikasi geografis setiap daerah. Sebagai contoh, biji kopi arabika terbaik dari Ijen memiliki cita rasa yang unik yang berbeda dengan cita rasa biji kopi terbaik dari Bali. Atau wilayah lainnya.

Tak hanya itu, lanjut Dwi, Holding Perkebunan juga melakukan penandatanganan kontrak pembelian kopi. Antara stakeholders yang tergabung di PMO Kopi Nusantara (salah satunya adalah PTPN) dengan para importir di wilayah Belanda dan sekitarnya. Dwi mengatakan nilai transaksi di awal ini mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Dengan transaksi melalui aplikasi Agree sebagai center of excellence. Kerja sama PMO Kopi Nusantara dengan PT Telkom Indonesia.

Selain digunakan untuk transaksi jual beli, konsumen juga bisa melihat traceability dari produk yang mereka beli melalui aplikasi Agree. Dwi mengatakan fitur traceability ini menjadi salah satu keunggulan bagi produk PMO kopi nusantara karena setiap konsumen bisa aspek kopi berkelanjutan yang mereka konsumsi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini