Hipmi Dorong Santri Belajar Berwirausaha untuk Lahirkan Pengusaha Tangguh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengusaha tangguh bisa lahir dari pondok pesantren melalui para santri yang sejak dini belajar berwirausaha. Hal itu diyakini oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Ketum BPP Hipmi) Mardani H. Maming.

“Hipmi mulai melahirkan bibit-bibit pengusaha dari kalangan santri ini melalui pesantrenpreneur dengan memberikan spirit bisnis di sela kegiatan belajar keagamaan,” kata Mardani.

Menurutnya, karakter santri yang kuat penuh integritas dan kejujuran serta kemandirian selama di pesantren jadi modal bagus sebagai pebisnis yang tak mudah menyerah.

Apalagi, kata dia dibekali ilmu agama yang kuat, Mardani makin yakin santri dapat menjalani sebuah usaha dengan tetap menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan bekal di akhirat.

“Kalau sudah jujur dan penuh rasa tanggung jawab, saya yakin banyak santri bisa sukses jadi pengusaha,” kata pendiri PT Batulicin Enam Sembilan Group dan PT Maming Enam Sembilan itu.

Dirinya menegaskan bahwa Hipmi bakal konsisten membesarkan program Pesantrenpreneur agar ke depannya menjadi program nasional yang terintegrasi dengan baik.

Ia mengemukakan bahwa pesantren mempunyai sumber daya manusia melimpah sehingga pengusaha yang tercipta dari kalangan santri dapat menjadi titik berangkat pemulihan dan pemerataan ekonomi.

Bahkan, lanjut dia, dapat pula menjadi embrio memperkuat ekonomi syariah yang kini terus digelorakan oleh Pemerintah.

Di sisi lain, Mardani menilai santri yang sukses berwirausaha bakal berdampak positif pada kemandirian pesantren yang bisa memenuhi sendiri biaya operasionalnya tanpa harus bergantung pada iuran dan sebagainya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini