Hasil Pendekatan Humanis, Napiter di Porong Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Baca Juga

MATA INDONESIA, PORONG – Kalapas Klas I Surabaya di Porong Gun Gun Gunawan menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin dengan cara humanis terhadap sejumlah Napiter yang menempati Lapas Porong. Dari 9 Napiter, sudah ada 7 Napiter yang mengucapkan ikrar setia pada NKRI.

“Kami seiring melakukan pendekatan terhadap Napiter yang ada di Lapas Porong. Mereka saya anggap sebagai keluarga besar kami di Lapas Porong,” kata Gun Gun, Kamis 25 Februari 2021.

Salah satu Napiter asal Aceh dan mantan anggota ISIS yaitu Mukarram bin Sabirin telah mengucapkan ikrar setia pada NKRI di Lapas Klas I Surabaya di Porong.

Ia juga pernah menjadi anggota JAD Indonesia dan ditangkap Densus 88 Antiteror di Thailand saat akan melakukan jihad ke Suriah. Alhasil, ia divonis 3,8 tahun dan pernah ditahan di Lapas Cikeas. Tidak lama, ia juga dipindah ke Lapas Porong pada tahun 2019.

Mukarram berjanji untuk setia pada NKRI dan melindungi segenap Tanah Air Indonesia dari segala aksi terorisme yang bisa memecah belah persatuan Indonesia.

“Saya akan melepaskan baiat saya terhadap pemimpin ISIS atau organisasi jihadis radikal lainnya dan saya sampai kapan pun tidak akan berbaiat kepada mereka,” kata Mukarram.

Ia menegaskan bahwa selama ini ia menyesal atas kesalahannya karena telah bergabung dengan kelompok radikal. Maka ia berjanji akan setia pada NKRI dan menjadi warga negara yang baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini