MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada 60 tahun terjadi gempa bumi yang mungkin tercatat terkuat yang pernah terjadi yaitu mencapai 9,5 Mw atau magnitudo momen dan menimbulkan tsunami setinggi 25 meter.
Gempa itu mengguncang Chili Selatan, Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru Timur, Australia Tenggara dan Kepulauan Aleut di Alaska.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa itu menewaskan lebih dari 5.700 orang.
“Gempa yang terjadi pada siang hari juga memicu tsunami mencapai Chili selatan, Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru timur, Australia tenggara, dan Kepulauan Aleut di Alaska,” ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya, 22 Mei 2020.
Pusat atau episenter gempa terletak di dekat Cañete, sekitar 900 km sebelah selatan Santiago, namun Valdivia, Chili, merupakan kota yang paling terpengaruh.
Gempa itu menimbulkan tsunami setinggi 25 meter sehingga merupakan seluruh pantai Chili. Tsunami utama bukan hanya menghancurkan Chili tetapi melintasi Samudera Pasifik dan menghancurkan kawasan Hilo, Hawaii.
Ombak setinggi 10,7 meter (35 kaki) juga terjadi di 10.000 kilometer (6.000 mil) dari pusat gempa yaitu Jepang dan Filipina.
Korban tewas dan nilai kerugian yang timbul dari bencana ini tidak akan pernah dapat diketahui secara tepat.
Berbagai perkiraan jumlah korban jiwa dari gempa Bumi dan tsunami telah diterbitkan, dengan mengutip studi tokoh-tokoh USGS studi yang menyebut gempa dan tsunami tersebut telah membunuh 2.231, 3.000, atau 5.700 orang.
Sumber lain menggunakan perkiraan bahwa 6.000 orang tewas. Dari sumber berbeda memperkirakan biaya moneter berkisar antara 400 miliar sampai 800 miliar dolar AS.
Semoga tidak terjadi gempa dasyat atau peristiwa yg terkait asteroit krn dunia masih pandemi. Luputkan ya Tuhan