Gelar Vaksinasi di SLB Negeri Tarakan, Wujud Perhatian BIN Terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, TARAKAN – Kesehatan merupakan salah satu hak asasi yang mendasar bagi semua manusia di bawah kekuatan hukum tanpa diskriminasi apa pun. Tak terkecuali anak berkebutuhan khusus (ABK) yang memiliki hak untuk mendapatkan vaksinasi sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Untuk memenuhi hak tersebut, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tarakan pada Jumat 31 Desember 2021. Kegiatan yang menyasar kelompok anak usia 6-11 tahun ini merupakan upaya mendukung program Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan herd immunity.

Pada kegiatan kali ini, tercatat ada 70 anak berkebutuhan khusus SLB yang terletak di Kelurahan Juata Kerikil, Tarakan Utara tersebut melakukan vaksinasi tahap pertama. Menurut Kepala SLB Negeri Tarakan, Sri Hastuti S.Pd, dari jumlah peserta vaksinasi kali ini juga ada yang berasal dari luar sekolah, yakni berjumlah 10 orang.

Kepada wartawan, Sri menyebut jika pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. “Alhamdulillah, anak-anak diantar langsung orang tuanya untuk mengikuti vaksin. Semuanya berjalan lancar,” katanya.

Meski begitu, dirinya menyarankan agar para wali murid yang anaknya belum vaksin untuk segera divaksin di pusat layanan kesehatan terdekat. Kata dia, pemberian vaksin ini dapat mendukung proses belajar mengajar serta meningkatkan presentase pembelajaran tatap muka (PTM). “Saat ini presentase PTM masih 25 persen. Harapannya pasca pemberian vaksinasi ini bisa meningkat menjadi 75 persen,” ujarnya.

Menurut dia, ada sejumlah tantangan yang dihadapi pihak sekolah maupun guru dalam pemberian vaksinasi Covid-19. Mulai dari kondisi riwayat kesehatan para siswa hingga masih minimnya pemahaman orang tua terkait manfaat vaksinasi itu sendiri.

“Terkait riwayat kesehatan para siswa, tentu kami tidak bisa memaksakan dan tak mau ambil resiko juga. Namun kami tetap melakukan edukasi tentang vaksin Covid-19 itu aman, termasuk juga edukasi mengenai protokol kesehatan hingga 3M,” kata dia.

Mengenai pemberian pemahaman protokol kesehatan kepada anak berkebutuhan khusus ini, pihaknya memberikan treatment khusus secara individu, tidak dilakukan secara bersamaan. Ini mengingat kemampuan beberapa siswa yang berbeda-beda.

Maka, kata Sri, pihaknya setiap hari melakukan simulasi berulang-ulang di kelas hingga memberikan pemahaman secara daring terkait protokol kesehatan dan manfaat vaksinasi kepada orang tua wali murid.

“Tentunya kami mengimbau kepada orang tua untuk tetap menjaga protokol kesehatan di rumah maupun lingkungan sekitar. Dan tak lupa memberikan pemahaman vaksinasi Covid-19 itu aman, dan terbukti anak-anak kita bertambah sehat serta semangat dalam mengikuti pembelajaran sekolah,” kata dia.

“Saya juga berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat, BIN dan juga Puskesmas Juata Permai yang memberikan dukungan pemberian vaksin. Harapan saya, tetap selalu melindungi anak berkebutuhan khusus di Kaltara, khususnya Tarakan agar pendidikan berjalan maksimal seperti pendidikan di sekolah lain pada umumnya,” ujarnya lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini