MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Keuangan sudah memperhitungkan bahwa pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, biodisel dan pertamax92 terhadap kenaikan angka inflasi hanya berlangsung 1-2 bulan saja.
“Jadi biasanya inflasi yang seperti ini cepat dalam 1 hingga 2 bulan naik kemudian bulan ke-3 dia mulai normalisasi. Nah itu nanti akan kita perhatikan terus bagaimana sampai dengan akhir tahun,” ujar Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara .
Suahasil menegaskan pemerintah akan terus memperhatikan dampak dari penyesuaian harga BBM di masyarakat.
Peningkatan harga akibat kenaikan BBM itu malah memberikan insentif kepada produsen untuk melihat bahwa Indonesia bisa melakukan proses produksi lebih kuat lagi.
Pemerintah memberikan dukungan melalui berbagai tambahan bantuan sosial dalam bentuk pengalihan kebijakan subsidi agar dampak dari kenaikan harga BBM tersebut tidak membebani masyarakat.
Dia bahkan optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2022 akan tetap berada pada kisaran 5,1 persen-5,4 persen.
Kegiatan ekonomi tetap berjalan di daerah-daerah maupun di berbagai macam tempat tetap menggeliat.