Ganjar Pranowo Melayat ke Bandung, Sampaikan Duka Cita

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Nyaris, semua pejabat tinggi termasuk gubernur datang melayat Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

”Tadi saya berbincang banyak dengan Kang Emil. Ada sesuatu yang terlihat di wajahnya sebuah kesedihan sekaligus keikhlasan. Saya sampaikan pada beliau warga Jawa Tengah mendoakan ananda tercinta,” kata Ganjar di Gedung Pakuan, Minggu, 12 Juni 2022.

Ganjar tiba bersama istrinya selang setengah jam setelah kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa.

Kandidat calon presiden 2024 ini mengatakan, Ridwan Kamil bercerita selama proses pencarian Eril di Sungai Aare, Kota Bern Swiss. “Dua minggu suasana batin diaduk-aduk karena tidak ada kepastian apakah ananda tersayang bisa ditemukan. Beliau sampaikan betapa bahagianya, tapi saya lihat raut mukanya memperlihatkan kesedihan,” kata dia.

Ganjar mengatakan, Ridwan Kamil juga bercerita saat melihat jenazah anaknya yang relatif masih dalam kondisi baik. “Tadi cerita beliau utuhnya jasad, wanginya aromanya, menengok ke kanan dengan wajah segar. Insya Allah itu menunjukkan proses kebaikan selama di dunia beliau banyak membantu orang,” kata dia.

Adapun di luar gedung, seratusan warga yang menunggu di depan gerbang masuk Gedung Pakuan akhirnya diperbolehkan masuk untuk melayat. Sebagian masih menunggu di luar gerbang menunggu antrean masuk

Jenazah Eril akan dimakamkan di pemakaman keluarga Ridwan Kamil di Cimaung Kabupaten Bandung besok Senin 13 Juni 2022. Rombongan keluarga akan bertolak menuju pemakaman dari Gedung Pakuan pukul 08.00.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini