MINEWS.ID, JAKARTA – Berusaha menekan impor dalam periode kedua pemerintahannya, Jokowi akan lawan siapa pun yang masih mencoba mengimpor barang yang sudah diproduksi di dalam negeri. Sebab, gara-gara hobi impor defisit neraca transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan tidak pernah bisa hilang dari pembukuan kita.
“Jangan coba-coba menghalangi saya dalam menyelesaikan masalah yang tadi. Akan saya gigit dengan cara saya,” kata Jokowi saat acara penutupan Kongres Partai Nasdem, Senin 11 November 2019 malam.
Dia juga mengaku sudah menginstruksikan para menterinya untuk melihat masalah ekspor dan impor secara detail dan rinci supaya titik masalahnya bisa diketahui.
Dengan cara itu dan dilakukan konsisten, dia yakin kedua penyakit anggaran tersebut bisa diselesaikan dalam waktu tiga sampai empat tahun ini.
Jokowi juga meminta impor minyak mentah dikurangi, dan dalam waktu bersamaan produksi minyak di dalam negeri ditingkatkan. Mantan wali kota Solo itu juga memerintahkan produksi B20, B30, sampai nanti B100 dijalankan.
Dia juga mengingatkan agar upaya tersebut tidak dihalang-halangi, atau ada aparatnya yang bermain-main, pasti akan dia bereskan.
Di akhir pidatonya, Jokowi meminta kepada seluruh bangsa Indonesia untuk bersyukur di tengah kondisi ekonomi global yang lesu, pertumbuhan ekonomi kita tahun depan masih diprediksi di atas lima persen.
Padahal, hampir semua negara mengalami penurunan pertumbuhan. Ada negara yang semula tumbuh sembilan persen, kini hanya menyentuh angka enam persen. Ada lagi negara yang semula tumbuh lima persen kini sudah berada pada angka 0.
Maka, prediksi pertumbuhan Indonesia tersebut harus kita syukuri bersama. Jangan sampai kita kufur nikmat.