G7 Didesak ‘Patungan’ Bayar Vaksin COVID-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Setidaknya 100 mantan presiden, perdana menteri, dan menteri luar negeri mendesak negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) untuk membayar biaya vaksin virus corona global. Hal ini demi membantu menghentikan mutasi virus corona yang masih menjadi ancaman dunia.

Para mantan pemimpin tersebut mengajukan banding menjelang KTT G7 di Inggris, ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan bertemu dengan para pemimpin dari Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, serta Jepang.

Dalam surat mereka kepada kelompok G7, para mantan pemimpin dunia tersebut mengatakan bahwa kerja sama global tahun 2020 mengalami kegagalan. Sementara kerja sama tahun 2021 dapat mengantarkan era baru.

“Dukungan dari G7 dan G20 yang membuat vaksin mudah diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah bukanlah tindakan amal, tetapi lebih merupakan kepentingan strategis setiap negara,” demikian pernyataan dari mantan para pemimpin negara, melansir Reuters, Senin, 7 Juni 2021.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown dan Tony Blair, mantan Sektretaris Jenderal PBB, Ban-Ki Moon, serta 15 mantan pemimpin Afrika turut menandatangani kebijakan tersebut.

Para mantan pemimpin ini juga mengatakan bahwa G7 dan para pemimpin lain yang diundang ke KTT di Inggris harus membayar sekitar 30 miliar USD per tahun selama dua tahun untuk memerangi pandemi di seluruh dunia.

“Bagi G7 untuk membayar bukanlah amal, itu adalah perlindungan diri untuk menghentikan penyebaran penyakit, bermutasi dan kembali mengancam kita semua,” kata Gordon Brown.

“Biaya hanya 30 pence (0,43 USD) per orang per pekan di Inggris, adalah harga kecil untuk membayar polis asuransi terbaik di dunia,” tambah Brown yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris periode 2007-2010.

Permohonan para mantan pemimpin tersebut bertepatan dengan jajak pendapat yang dilakukan oleh badan amal Save the Children yang menemukan dukungan publik kuat di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Kanada untuk G7 yang membayar 66 miliar USD yang dibutuhkan untuk vaksin COVID-19 secara global.

Di Inggris dan Negeri Paman Sam, sebanyak 79 persen warga mendukung kebijakan tersebut. Dukungan terendah berada di Prancis, di mana hanya 63 persen yang mendukung kebijakan mendukung kebijakan biaya vaksin virus corona global.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini