Erick Thohir Rampingkan BUMN Jadi 12 Klaster, Ini Daftarnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir telah melakukan perampingan klasterisasi BUMN, dari yang awalnya berjumlah 27, kini hanya menjadi 12 klaster saja.

“Alhamdulillah, sudah kita turunkan dari 27 ke 12 klaster. Ini dibentuk dari value chain, supply chain, atau bagaimana bisa mensinergikan core business yang ada,” kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa 9 Juni 2020.

Ia menyebut, nantinya masing-masing Wakil Menteri BUMN akan menaungi enam klaster yang ada.

“Sekarang kita sedang coba merapikannya di internal Kementerian BUMN. Kita juga sudah melantik beberapa Asisten Deputi Eselon II, supaya impelentasinya berjalan,” ujar Erick.

Berikut daftar 12 klaster BUMN yang telah dirampingkan Erick Thohir:

Klaster yang Dipegang Wamen BUMN I Budi Gunadi Sadikin

1. Klaster Industri Migas dan Energi

Di dalamnya ada PLN, Pertamina, Perusahaan Gas Negara (PGN).

2. Klaster Industri Minerba

Krakatau Steel (KS) dan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

3. Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Inhutani.

4. Klaster Industri Pupuk dan Pangan

PT Berdikari dan Perikanan Nusantara (Perinus).

5. Klaster Industri Farmasi dan Kesehatan

Bio Farma, Kimia Farma, dan Indo Farma, serta Petra Medika.

6. Klaster Industri Pertahanan, Manufaktur dan Industri Lainnya

Semua BUMN yang menaungi sektor pertahanan

Klaster yang dipegang Wamen BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo

7. Klaster Jasa Keuangan

Permodalan Nasinal Madani (PNM), Danareksa, dan Pegadaian.

8. Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun

Asuransi Jiwasraya, Asabri, Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo.

9. Klaster Telekomunikasi dan Media

Telkom dan LKBN Antara.

10. Klaster Pembangunan Infrastruktur

Semen Gresik dan Semen Baturaja.

11. Klaster Pariwisata, Logistik dan Lainnya

Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

12. Klaster Sarana dan Prasarana Perhubungan

Angkasa Pura, Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini