MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonomi digital saat ini dinilai bisa menjadi sumber pertumbuhan baru Indonesia. Hal itu tercermin dari pertumbuhan sektor ini yang mengalami peningkatan selama pandemi berlangsung selama 2,5 tahun.
“Tahun 2021, perdagangan digital mencapai Rp 410 triliun seiring naiknya ekspektasi referensi belanja online atau daring,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Tingginya capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan sistem pembayaran. “Potensi ekonomi digital 2025 bisa mencapai Rp 146 miliar dan 2030 bisa naik 8 kali menjadi Rp 4.531 triliun,” kata dia.
Selain itu penggunaan uang elektronik juga meningkat menjadi 32,25 persen. Transaksi yang menggunakan QRIS melonjak tumbuh 245 persen. Nilai transaksi digital bank juga naik di atas 20 persen per tahun.
Berbagai capaian tersebut didukung oleh sekitar 2.300 perusahaan perintis (strat-up). Dari jumlah tersebut 2 telah mendapat predikat decacon dan 8 perusahaan unicorn.
“Indonesia menjadi tuan rumah tujuan investasi digital populer yang mewakili 46 persen , mewakili Asia Tenggara dengan nilai Rp 300-an triliun, ini tentunya didukung perbaikan iklim usaha yang kondusif,” kata dia.