Eggi Sudjana Ditangkap Penyidik Polda Metro Jaya Gara-Gara Hal Sepele Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Penyidik Polda Metro Jaya sebenarnya terpaksa menangkap Eggi Sudjana karena sikapnya tidak pasti dan membingungkan serta menolak memberikan telepon selulernya untuk disita.

“Ya seperti tadi, dia mau diperiksa tapi menolak, nanti dia keluar. Begitu juga saat HP-nya mau disita sebagai barang bukti tidak diberikan. Jadi penyidik menggunakan hak subyektifnya untuk menahan yang bersangkutan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 14 Mei 2019.

Kasus Eggi saat ini ditangani Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Meski dilakukan penangkapan, namun Argo mengaku belum mengetahui apakah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tersebut akan ditahan atau tidak.

Menurutnya semua itu kembali menjadi kewenangan subyektif penyidik. Untuk melakukan penahanan, menurut Argo, penyidik biasanya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan selama 24 jam terhadap tersangka.

Dia menegaskan penetapan tersangka terhadap Eggi Sudjana sudah melalui beberpa kali gelar perkara. Dalam gelar perkara biasanya suatu kasus dibahas bukan saja oleh penyidik yang bersangkutan tetapi juga dengan sejumlah pakar maupun petinggi Polri lainnya.

Penyidik saat juga sudah memiliki alat bukti sehingga menetapkan Eggi sebagai tersangka kasus makar.

Selain itu mereka sudah memiliki sejumlah keterangan saksi, ahli dan barang bukti pendukung.

Berita Terbaru

Stok dan Harga Sembako Nasional Tetap Terkendali Jelang Nataru

Oleh: Citra Kurnia Khudori)* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), isu ketersediaan dan stabilitasharga sembako selalu menjadi perhatian publik. Momentum ini kerap diiringipeningkatan konsumsi masyarakat yang berpotensi memicu gejolak pasokan dan harga di pasar. Pemerintah menegaskan bahwa stok dan harga sembako nasionalberada dalam kondisi terkendali. Berbagai langkah antisipatif telah dilakukan untukmemastikan distribusi berjalan lancar dan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah meningkatnya kebutuhan jelang Nataru. Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, pasokan kebutuhan pokok dalamkondisi stabil menjelang masa hari besar Natal dan libur tahun baru. Selain itu, harga kebutuhan pokok juga relative terkendali dengan distribusi yang masihberjalan baik.  Pernyataan Budi tersebut bukan hanya sekadar klaim pemerintah, tetapi juga berdasarkan laporan dari pemerintah daerah, asosiasi, maupun produsen. Untukharga kebutuhan pokok, ia menyebut secara umum masih berada dalam rentangharga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan pemerintah (HAP). Meski demikian, menurutnya, beberapa komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai perlu diwaspadai. Budi mengingatkan tetap perlu adanya antisipasi terhadapfaktor cuaca yang berpotensi ekstrem pada akhir tahun karena dapat mengganggukelancaran distribusi antardaerah. Bila hujan terjadi berkepanjangan, petani akanmengalami kesulitan panen. Budi menambahkan, asosiasi telah menyampaikan bahwa produksi telur dan ayamdalam kondisi surplus, sehingga kebutuhan protein hewani menjelang Natarudinilainya cukup terkendali. Dari sisi energi, berdasarkan data laporan Kementerian ESDM dan BPH Migas, kebutuhan BBM untuk mendukung pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat selama Nataru juga relatif lancar. Badan Pangan Nasional...
- Advertisement -

Baca berita yang ini