Dukung Kelompok Separatis Papua, Amnesty Internasional Punya Kepentingan Finansial

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang diusung Amnesty Internasional Indonesia (AII) dalam aksi keji kelompok separatis Papua (KSP) di Kabupaten Puncak seminggu belakangan dinilai memiliki kepentingan finansial.

Mahasiswa doktoral ilmu kesejahteraan sosial Universitas Indonesia, Dedek Prayudi, menduga ada donatur yang kepentingannya dibela AII dengan menyudutkan aparatur negara Indonesia.

Padahal serangkaian aksi KSP seminggu terakhir justru menunjukkan betapa kejinya tindakan mereka dengan menembak mati begitu saja dua guru honorer, membakar bangunan sekolah dan terakhir menembak mati siswa SMA dengan sadis.

“HAM itu nilai universal. Kalau ada yang jualan HAM tapi partisan, kamu berhak tanya siapa donaturnya,” ujar Dedek yang mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Sebelumnya AII melalui akun twitternya menyudutkan aparat keamanan dalam hal ini TNI-Polri yang disebut memiliki sejarah panjangan melanggar HAM di Papua.

Dedek seolah menunding AII menutup mata terhadap aksi keji KSP yang terjadi berturut-turut dalam kurun seminggu.

Seperti ramai diberitakan aksi keji tersebut berawal dari penembakan berdarah dingin terhadap dua guru honorer.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini