MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua dari 85 warga negara Cina yang tiba dengan pesawat carter 4 Mei 2021 terbukti terinfeksi Covid19. Seharusnya kita lebih waspada jangan sampai kebobolan lagi seperti tahun lalu.
Pernyataan itu diungkapkan dokter relawan Covid19, dr. Muhammad Fajri Addai yang pesannya diterima Mata Indonesia News, Jumat 7 Mei 2021.
“Beberapa rumah sakit rujukan (Covid19) kini mulai penuh lagi, jadi jangan sampai kita kebobolan seperti tahun lalu,” ujar Fajri.
Januari tahun 2021, penambahan kasus Covid19 harian Indonesia sempat menyentuh angka 15 ribu kasus. Itu akibat libur Idul Fitri 1441 Hijriyah ditambah sejumlah libur akhir tahun.
Sementara dua WN Cina yang terbukti positif Covid19 itu sebenarnya hanya sebagian kecil dari warga negara asing yang masuk Indonesia sejak Desember 2020 sampai dengan 30 April 2021. Jumlahnya lebih dari 2.000 orang.
Maka, ahli mikro biologi Riza Putranto menegaskan idealnya, Indonesia mencegah sebaik mungkin penambahan penularan SARS-CoV-2 untuk meminimalisir penyebaran varian-varian baru.
Sebab, per 6 Mei 2021, Riza mengutip basis data GISAID terdeteksi 1.268 genom SARS-CoV-2 yang diidentifikasi di Indonesia termasuk sejumlah varian impor dari luar negeri.
Salah satu varian yang sudah terdeteksi adalah B.1.617.2 yang diidentifikasi pertama kali di India dan menyebabkan kolapsnya negara tersebut akibat tidak waspada.
Selain varian impor dari India, ada varian dari Inggris B.1.1.7, dari Afrika Selatan B.1.351, A.23.1 dari Inggris, B.1.525 dari Nigeria dan B.1.214.2 dari Kongo dan menyebar di Belgia.
Varian yang terakhir paling banyak ditemukan yaitu 28 kasus.