Diduga Salah Beli, Garuda Indonesia Disebut Jual 18 Armada Bombardier

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Diduga tidak sesuai dengan kondisi Indonesia, Garuda Indonesia dikabarkan akan menjual seluruh armada Bombardier CRJ 1000 s yang berjumlah 18 unit. Menurut laman penerbangan ch-aviation.com, saat ini maskapai plat merah yang sedang dirundung masalah tersebut sedang mencari pembeli pontesial.

Garuda Indonesia mulai mengoleksi CRJ1000s pada 2012 hingga saat ini berjumlah 18 pesawat. Enam di antaranya adalah milik Garuda sedangkan 12 lainnya milik Nordic Aviation Capital yang meleasingkan kepada maskapai BUMN tersebut.

Sedianya Bombardier dioperasikan untuk rute-rute pendek dari Soekarno-Hatta, Surabaya, Makassar atau Balikpapan.

Laman CNBC membuat laporan yang mengutip SmartAviation menyatakan pesawat kapasitas 90-an penumpang tersebut tidak cocok untuk bandara Indonesia, karena produk Kanada itu dibuat untuk kondisi pasar Amerika Utara.

Secara teknis, pesawat tersebut membutuhkan landasan pacu (runway) 2.000 meter. Sedangkan bandara-bandara di wilayah ekspansi Garuda yaitu bagian timur Indonesia sangat sedikit yang memiliki panjang landasan seperti itu. Bandara-bandara itu lebih pas melayani pesawat ATR yang berbaling-baling.

Harga satuan pesawat Bombardier seri CRJ1000 NextGen saat dibeli Garuda sekitar 20 juta- 25 juta dolar AS. CRJ 1000 dikenal ramah lingkungan dan irit bahan bakar.

Anggota Ombudsman RI yang pemerhati masalah penerbangan Alvin Lie mempertanyakan alasan Garuda baru menjual armada tersebut sekarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini