Diancam Gempa 8.5, Warga Lombok Diminta Tiru Kesiapan Orang Jepang

Baca Juga

MINEWS.ID, MATARAM – Adanya potensi gempa dengan kekuatan magnitudo 8,5 yang tersimpan di Pulau Lombok seharusnya membuat masyarakat setempat meniru orang Jepang.

“Jangan panik dan takut. Orang di Jepang satu hal yang biasa, apalagi kita sedang masuk dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa 2018,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah, Kamis malam 4 Juli 2019.

Doktor Zul panggilan akrabnya menyatakan saat ini NTB sedang bangkit pascagempa beruntun akhir Juli hingga Agustus 2018. Pariwisata juga sudah mulai membaik dengan ramainya kunjungan wisatawan.

Soal prediksi para ahli soal gempa tersebut adalah sebuah hal yang biasa karena potensi bencana bisa terjadi di mana-mana.

Namun, masyarakat NTB sudah memiliki pengalaman tahun lalu sehingga tidak perlu panik.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram Agus Riyanto mengatakan dari hasil simulasi dan pemodelan tsunami (Tsunami Modeling) yang di lakukan di wilayah Lombok Selatan menyimpan gempa mega trust berkekuatan 8,5 magnitudo dan gelombang tsunami hingga lima kilometer dengan ketinggian mencapai 20 meter.

Namun, gempa sebesar itu sesungguhnya tidak hanya terjadi di Lombok bagian selatan tapi bisa terjadi di wilayah selatan Indonesia mulai NTT, Bali, Jawa hingga Sumatera.

Meski begitu waktunya tidak bisa ditentukan kapan. Teknologi secanggih apapun tidak bisa memprediksi dan mengetahuinya.

Berita Terbaru

Pilkada 2024 Kulon Progo: Gerindra dan PPP Pilih Mesra Menangkan Pemilihan November Mendatang

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dalam upaya memperkuat dukungan untuk bakal calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kulonprogo sepakat untuk berkoalisi.
- Advertisement -

Baca berita yang ini