Di Eropa Hanya Pakai Steward di Dalam Stadion, Kok Indonesia Libatkan Polisi?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PSSI buka suara terkait alasan melibatkan aparat di dalam stadion. Sebab, di Eropa polisi hanya menjaga keamanan di luar stadion.

Buntut tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, aparat menjadi sorotan, terutama cara mereka mengatasi kerusuhan. Selain menggunakan kekerasan dengan memukul atau menendang, polisi menembakkan gas air mata yang jelas dilarang oleh FIFA.

Sebagaimana tertuang pada Pasal 19 FIFA Stadium Safety and Security Regulation yang menegaskan pelarangan penggunaan gas air mata dan senjata api untuk mengamankan massa dalam stadion.

Berbeda dengan di Eropa, di dalam stadion hanya dijaga oleh steward yang biasanya merupakan sipil. Sementara polisi berjaga di luar stadion.

PSSI punya alasan kenapa menyertakan aparat seperti polisi dan TNI dalam pengamanan di dalam stadion.

“Kami tidak menyinggung mengenai keamanan, kami hanya menyangkut pelaksanaan sepakbola. Tapi itu juga menjadi perhatian kita, beberapa negara sudah pakai pasal 19 (FIFA),” kata Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing.

“Di Eropa steward sudah sangat berperan, sementara polisi hanya berjaga di luar. Cuma di kita (Indonesia) steward belum terlalu dikenal, terpaksa polisi harus masuk. Nanti akan dinilai apakah itu salah,” ujarnya,

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini