MATA INDONESIA, WASHINGTON – Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menegaskan bahwa denuklirisasi akan tetap menjadi inti kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Korea Utara.
Price juga mengatakan, setiap pendekatan ke Pyongyang harus sejalan dengan sekutu AS, yakni Korea Selatan dan Jepang. Statement ini disampaikan dalam briefing regular menjelang pertemuan antara penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan dengan koleganya dari Jepang serta Korea Selatan.
Pertemuan virtual tersebut, kata Price, akan menyimpulkan peninjauan terhadap Korea Utara dan mengatakan bahwa pertemuan nanti akan menjadi kesempatan untuk berbagi perspektif.
“Saya tidak berprasangka buruk pada kesimpulan dari tinjauan yang sedang berlangsung, tetapi kami telah mengatakan bahwa denuklirisasi akan tetap menjadi inti dari kebijakan Amerika Serikat terhadap Korea Utara,” tegas Price, melansir Reuters, Jumat, 2 April 2021.
“Kami tahu bahwa setiap pendekatan ke Korea Utara –agar efektif, akan menjadi salah satu yang harus kami lakukan sejalan dengan sekutu dekat kami, termasuk dalam kasus ini, sekutu perjanjian kami, Jepang dan Korea Selatan,” sambungnya.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan rencananya akan bertemu dengan koleganya dari Jepang, Shigeru Kitamura dan koleganya dari Korea Selatan, Suh Hoon di Akademi Angkatan laut AS di Annapolis.
Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden secara bersamaan menandakan garis keras pada hak asasi manusia, denuklirisasi, dan sanksi dalam kebijakan Korea Utara. Akan tetapi, Pyongyang diketahui menolak tawaran diplomatik yang diajukan Washington.
Meski begitu, Presiden Biden menegaskan bahwa AS tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara, sekalipun negara yang dipimpin Presiden Kim Jong Un itu belum lama ini meluncurkan dua rudal balistik taktis jarak pendek dengan jenis terbaru.
Gedung Putig mengungkapkan, Presiden Biden tidak berniat bertemu dengan Kim Jong Un, menjawab pertanyaan apakah Biden berencana mengikuti jejak mantan Presiden Donald Trump, yang bertemu Kim tiga kali tetapi gagal membujuknya untuk menyerahkan nuklirnya.
Pyongyang mengatakan pemerintah Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan mengungkapkan permusuhan yang mendalam dengan mengkritik apa yang disebut uji coba rudal itu sebagai pertahanan diri.