Demo Jokowi End Game Dikhawatirkan Menjerumuskan Rakyat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ajakan unjuk rasa atau demontrasi bertajuk “Jokowi End Game” merupakan tindakan tak bertanggung jawab dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini diutarakan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. ”Setiap aktivitas mengajak masyarakat untuk demo turun ke jalan di masa pandemi Covid-19, baik untuk beroposisi atau mendukung terhadap pemerintah, adalah tindakan tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat itu sendiri,” kata Arsul.

Arsul menyatakan ajakan yang memprovokasi atas nama rakyat tetapi membahayakan kesehatan rakyat di masa pandemi Covid-19 harus ditentang oleh elemen masyarakat yang berpikiran waras. Menurut dia, ruang untuk mengkritisi, termasuk menciptakan tagline “Jokowi End Game”, bisa dibuat. Tapi mestinya hanya ada di ruang media, baik media sosial maupun media arus utama.

”Tetapi kalau mereka mengajak rakyat turun ke jalan beramai-ramai itu sama saja dengan menjerumuskan rakyat banyak karena potensi keterpaparan Covid-19 menjadi sangat terbuka,” ujar dia.

PPP, menurut Arsul, melihat bahwa pemerintah sudah mengakui varian delta dari Covid-19 ini tidak bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, setiap ajakan untuk berkumpul dalam jumlah besar merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Ia menyampaikan PPP tidak keberatan jika sikap kritis terhadap pemerintah dilakukan di ruang media. Sepanjang semuanya proporsional, bukan hoaks dan ujaran kebencian yang didasarkan pada fitnah. ”Maka tidak masalah tetap mengkritik atau mengecam sikap atau kebijakan pemerintah,” kata Wakil Ketua MPR itu.

Poster seruan aksi bertajuk “Jokowi End Game” beredar di media sosial atau medsos. Dalam poster yang tersebar, para pengemudi ojek online beserta masyarakat diajak turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM. Massa diajak melakukan long march dari Glodok menuju Istana Negara pada 24 Juli 2021 atau Sabtu ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini