Demo di Pusat Kota Amsterdam, 100 Demonstran Ditangkap Polisi

Baca Juga

MATAINDONESIA, INTERNASIONAL – Polisi harus menggunakan air, anjing, dan mengerahkan polisi berkuda untuk membubarkan aksi demonstrasi yang berlangsung di pusat kota Amsterdam. Lebih dari 100 demontran di Belanda dilaporkan ditangkap lantaran kedapatan melempar batu dan menyalakan flare.

Para demonstran menentang kebijakan lockdown terkait pandemi virus corona. Demonstrasi di Museum Square kota – yang melanggar larangan pertemuan publik, terjadi sehari setelah pemerintah memberlakukan jam malam untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar merupakan pemilik dan pekerja restoran yang muak dengan kebijakan lockdown jangka panjang di Belanda, membawa spanduk bertuliskan “Stop The Lockdown”.

Khawatir akan terjadinya kerusuhan atau penyebaran penyakit, Walikota Femke Halsema menetapkan pusat kota Amsterdam sebagai “zona berisiko tinggi” dan memberi polisi mandat untuk merazia para warga yang membawa senjata.

Parlemen di Belanda menyetujui kebijakan jam malam, dipengaruhi oleh pernyataan bahwa varian COVID-19 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris akan menyebabkan lonjakan kasus baru. Infeksi baru di negara itu secara umum telah menurun selama sebulan,  dan terus menurun pada Minggu (24/1), menjadi 4.924 kasus baru.

Polisi mengatakan mereka yang ditangkap menolak pulang atau melakukan tindak kekerasan. Sekelompok pemuda di desa nelayan Urk melemparkan flare dan batu ke arah polisi dan membakar pusat pengujian COVID-19 sementara.

Jam malam di Belanda akan berlaku hingga 9 Februari, hanya pekerja medis, warga yang melakukan pekerjaan penting, dan mereka yang membawa anjing untuk berjalan-jalan diperbolehkan untuk keluar rumah. Bagi yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 95 Euro atau sekitar 1,6 juta Rupiah.

Sekolah dan toko non-esensial di Belanda telah ditutup sejak pertengahan Desember, menyusul penutupan bar dan restoran dua bulan sebelumnya. Belanda adalah negara terakhir di Uni Eropa yang memulai vaksinasi dan sejauh ini telah memvaksinasi 77 ribu dokter dan perawat di negara berpenduduk 18 juta orang itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini