MINEWS.ID, JAKARTA – Gubernur Papua Lukas Enembe kembali berulah. Sebelumnya, gara-gara ucapannya untuk memulangkan semua mahasiswa asal Papua karena insiden di Surabaya tempo hari, malah membuat para mahasiswa tak mau balik ke kampus.
Kini dia kembali mengkritik soal pertemuan antara pemerintah pusat dengan 61 orang tokoh Papua. Ia mengatakan bahwa ke-61 tokoh yang diundang tesebut tak memiliki kapasitas yang jelas.
Padahal sebagai seorang pemimpin daerah, Lukas Enembe seharusnya menciptakan suasana yang kondusif, bukan malah membuat suasan kian keruh.
“Pernyataan Gubernur Enembe seharusnya memang lebih menyejukkan. Karena itu Kemendagri harus mengajak bicara dengan beliau, apa yang menjadi maksud dan aspirasinya,†kata pakar politik dari President University Muhammad AS Hikam kepada Minews.id, Minggu 15 September 2019.
Hikam juga mengatakan bahwa dari pada membuat suasana menjadi tidak kondusif, Lukas Enembe disarankan untuk fokus melaksanakan tupoksinya sebagai Gubernur dengan sebaik-baiknya.
“(Karena) saya kira dengan melakukan hal-hal yang berlebihan, melampaui tupoksi nanti, malah bisa dimanipulasi pihak anti NKRI,†ujar dia.
Hikam pun menyarankan agar pemerintah perlu fokus menjalankan dua hal agar situasi di Papua dapat kembali kondusif seperti semula yaitu dengan tetap melakukan dialog dan penegakkan hukum (gakkum) sesuai dengan aturan main yang berlaku.
“Tetap pada prinsip bahwa Papua merupakan bagian integral NKRI adalah final. Dialog tentang masalah-masalah kemanusiaan, HAM, keadilan ekonomi, terus saja dilakukan,†kata Hikam.