Cina Peringatkan Cuaca Ekstrem di Negaranya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Pemerintah Cina memperingatkan warganya kondisi cuaca ekstrem yang akan menimpa negara ini dalam beberapa hari ke depan.

Badan Meteorologi Cina (CMA) mengeluarkan peringatan dini dan meminta masyarakat untuk melakukan berbagai persiapan. Peringatan dini tersebut muncul saat otoritas setempat sedang berupaya mengendalikan gelombang terbaru kasus Covid-19 yang kini telah merambah 19 provinsi.

Mayoritas wilayah Cina akan mengalami penurunan suhu udara 2-4 derajat Celcius. Bahkan beberapa wilayah akan memecahkan rekor suhu terendah.

Dua gelombang dingin akan terjadi di beberapa wilayah dengan suhu terendah 8-10 derajat Celcius dan maksimal 16 derajat Celcius. Hujan salju akan terjadi di wilayah utara, sedangkan hujan deras akan melanda wilayah selatan.

Menurut CMA, Cina akan mengalami udara lebih ekstrem dan lebih sering pada musim dingin tahun ini.  Hawa dingin di Cina pada tahun ini lebih awal, bahkan sejak awal Oktober suhu udara sudah turun di bawah 20 derajat Celcius.

Beijing dan beberapa wilayah di utara dan timur laut akan terjadi hujan salju mulai Minggu 7 November 2021 dini hari. Suhu udara terendah minus 1 derajat Celcius. Sejak Sabtu pagi, Beijing dilanda kabut tebal dengan hujan intensitas sedang hingga malam hari.

Beberapa sekolah dasar dan menengah di ibu kota Cina sudah tidak menggelar aktivitas luar ruang sejak Kamis 4 November 2021. Hal ini karena cuaca buruk.

Otoritas kesehatan Cina sampai sekarang masih berupaya menanggulangi meluasnya gelombang Covid-19, yang bermula dari Provinsi Gansu dan Daerah Otonomi Mongolia Dalam. Beberapa fasilitas publik, termasuk rumah ibadah ditutup untuk sementara waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tingkatkan Upaya Penutupan Situs Judi Online

Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan upaya untuk memberantas konten judi online yang marak di berbagai platform digital. Berdasarkan data yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini