Cina Diserang Radang Paru-Paru, Seorang WNI Meninggal di Beijing

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Masyarakat Indonesia di Cina diimbau memperhatikan indikasi menderita pneumonia atau radang paru-paru, sebab di Wuhan, Provinsi Hubei sedang berjangkit wabah penyakit radang tersebut dengan varian baru yang belum ada obatnya. Seorang WNI yang meninggal dunia di Beijing Senin 13 Januari 2020.

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing mengingatkan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah atau sedang melakukan perjalanan ke wilayah tersebut harus langsung melakukan konsultasi medis bila merasa tidak sehat, mengalami demam, batuk dan sulita bernapas.

WNI juga diimbau tidak melakukan kontak dengan hewan hidup, termasuk unggas dan burung serta menghindari konsumsi daging mentah yang kurang matang.

Sebisa mungkin hindari lah berkunjung ke pasar ikan atau makanan hasil laut atau tempat penjualan hewan hidup.

“Sudah tentu menghindari interaksi dengan orang yang memiliki gejala demam, batuk, dan sukar bernapas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama dengan pneumonia,” demikian imbauan tertulis bagian Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing, yang dikutip Rabu 15 Januari 2020.

Mereka juga diminta menggunakan masker bila sedang batuk, menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin serta menjaga kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun.

Wabah pneumonia berat pertama kali ditemukan di Ibu Kota Provinsi Hubei itu Minggu 5 Januari 2020. Sebanyak 59 orang yang tinggal di sekitar pasar ikan kota itu mengalami pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.

Dinas Kesehatan Kota Wuhan, Sabtu 11 Januari 2020, memastikan satu orang penderita wabah tersebut meninggal dunia, sedangkan tujuh lainnya masih dalam kondisi kritis.

Diagnosis sementara menunjukkan 41 kasus pneumonia disebabkan tipe baru coronavirus, demikian pernyataan Dinas Kesehatan Kota Wuhan.

Meski begitu beberapa pasien kondisinya sudah stabil, bahkan sudah ada yang dipulangkan dari rumah sakit.

Dinkes Wuhan juga menyebutkan dari 739 orang yang kontak dengan pasien, sebanyak 419 di antaranya staf medis, telah ditempatkan di ruang observasi medik.

Sampai saat ini Kedutaan Besar RI di Beijing belum menerima laporan WNI yang terjangkit virus misterius tersebut.

Di Provinsi Hubei terdapat 428 warga negara Indonesia yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda.

KBRI memastikan seorang WNI yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Beijing, Senin 13 Januari 2020 malam, bukan karena wabah tersebut.

Bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan bantuan kekonsuleran dapat menghubungi
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jalan Dongzhimenwai Dajie, Distrik Chaoyang, Beijing 100600, nomor telepon 001-86-(10) 6532 5489, faksimili 001-86-(10) 6532-5368, dan email: [email protected].

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini