MATA INDONESIA, JAKARTA-Beberapa negara di dunia terus melakukan inovasi untuk menekan penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Tak terkecuali Brasil yang membuat helm oksigen bagi pasien covid-19.
Helm yang disebut Individual Controlled Breathing Bubble (BRIC), bukanlah teknologi baru. Namun, biaya impor pembeliannya terlalu tinggi bagi sebagian besar rumah sakit di BrBlajarn asli.
Insinyur Guilherme de Souza bermitra dengan sejumlah dokter untuk menjajaki peran perusahaannya atas kebutuhan tersebut, selain karena tidak ada perusahaan manufaktur di Brasil yang memproduksi perangkat tersebut.
“Kami mendatangkan teknologi ini dari luar negeri, menerapkan nasionalisasi, dan menyempurnakannya. Lebih dari sekadar membuat produk itu tersedia di dalam negeri, lalu kami kembangkan dengan menambahkan fitur-fitur yang tidak dimiliki helm lain, dengan harga terjangkau,” katanya.
Ini termasuk yang pertama dari jenis helm yang diproduksi di Brasil dan mendapat persetujuan dari regulator kesehatan Brasil, Anvisa.
Unit BRIC itu terutama digunakan ketika alat bantu pernapasan non-invasif tidak lagi cukup untuk membantu para pasien yang ditempatkan di bawah ventilasi mekanis. Intubasi adalah prosedur invasif dan terkadang berbahaya.
Statistik menunjukkan hampir 80 persen pasien yang diintubasi di Brasil meninggal, seperti halnya 50 persen dari pasien intubasi di seluruh dunia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Respiratory Medicine.
“Beberapa studi menunjukkan bahwa helm (unit BRIC) pada akhirnya menurunkan kebutuhan beberapa pasien untuk menggunakan ventilasi secara mekanis atau diintubasi,” kata Thiago Romano, dokter sekaligus koordinator medis di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Vila Nova Star di São Paulo