MATA INDONESIA, JAKARTA – Penjagaan di kawasan perbatasan Indonesia-Papua Nugini sudah sepatutnya dilakukan secara rutin dan ketat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan lintas negara yang memasuki wilayah Indonesia melalui Papua.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa daya tarik Papua harus dijaga dengan pengawasan ketat di area perbatasan dan pintu masuk.
“Pengawasan perbatasan dan pintu masuk harus diperketat. Daya tarik Papua sangat tinggi, ini memicu datangnya banyak pihak termasuk orang asing dengan berbagai kepentingan ke Papua. Tidak ada cara lain, harus disiplin dan ketat dalam menjaga perbatasan dan pintu masuk,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Sabtu 8 Januari 2022.
Sebelumnya, pengawasan di perbatasan Papua sudah dilakukan oleh TNI beberapa waktu lalu. Hasilnya, penyelundupan lima paket ganja seberat 750 gram digagalkan. Adapun sweeping ini dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) itu terjadi di perbatasan antarnegara di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom pada Jumat 22 Oktober 2021 lalu.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs Letkol Inf Muhammad Erfani menegaskan pelaku ditangkap saat melintas di depan pos dengan berjalan kaki dari arah Papua Nugini menuju Kampung Waris.
Saat pemeriksaan, ditemukan lima bungkus daun ganja kering yang disimpan di dalam tas ransel warna hitam. Pelaku mengaku jika ganja tersebut didapat dari warga Papua Nugini.
“Ganja tersebut akan dijual kembali ke Abepura, Kota Jayapura,”kata Erfani.