Bukan Holyfield, Lawan untuk Mike Tyson Jauh Lebih Kuat

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Petinju legendaris, Mike Tyson, mengakui bahwa kemungkinan musuh yang akan dihadapinya saat kembali naik ring nanti bukanlah sang rival Evander Holyfield, melainkan sosok yang jauh lebih tangguh.

Rencananya, siapa yang akan menjadi lawan Tyson baru akan diungkap identitasnya pada pekan ini.

“Kalian pasti tidak akan percaya nama-nama yang keluar itu nantinya,” ujar Tyson, seperti dikutip dari Metro, Minggu 24 Mei 2020.

Sebelum naik ring, Si Leher Beton memastikan kondisinya dalam keadaan prima dan siap untuk adu jotos. Bahkan, Tyson menyiapkan berat badan ideal, yakni 104 kilogram untuk naik ring lagi nanti.

The Iron Mike juga mengakui tengah melakukan berbagai persiapan sebelum bertarung dengan lawannya itu di atas ring.

“Saya hanya bersiap-siap untuk membantu beberapa orang yang kurang beruntung dari saya dan saya akan melakukan ini sebagai acara amal,” ujarnya.

Tyson mengungkapkan, uang hasil pertandingan ini akan diberikan kepada para tunawisma dan kesembuhan para pecandu narkoba. Menurutnya, mereka tengah melakukan perjuangan berat guna lolos dari kondisi yang menjerat.

Sebelumnya, Tyson mengungkapkan kesiapannya kembali ke atas ring dan mengunggahvideo latihannya. Langkah mantan juara kelas berat itu kemudian juga diikuti oleh salah satu rival terbesarnya Evander Holyfield. Holyfield lantas mengungkapkan kemungkinan melawan Tyson dalam sebuah pertandingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini