Bukan Cuma Situasi Dunia, Kehadiran Putin di Bali Tergantung Dua Hal Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Vladimir Putin dipastikan berpartisipasi pada KTT G20 di Bali, November ini.

Namun bentuk partisipasinya, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, tergantung situasi sanitasi dan epidemiologis di Asia Tenggara.

“Mengenai KTT G20 November, undangan resmi dari Presiden Indonesia Joko Widodo yang ditujukan kepada pemimpin Rusia telah diterima. Jakarta untuk sementara diberitahu tentang niat Presiden Vladimir Putin untuk ambil bagian. Format partisipasi dapat diklarifikasi tergantung pada perkembangan situasi di dunia,” demikian pernyataan kementerian itu yang dikutip Kamis 7 Juli 2022.

Sementera Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, dipastikan datang langsung dan memimpin delegasi pada pertemuan tatap muka para menteri luar negeri G20 di pulau Bali, Indonesia yang berlangsung 7-8 Juli ini.

Kementerian Luar Negeri Rusia menganggap G20 sebagai forum terkemuka untuk kerja sama ekonomi internasional.

Selain itu, merupakan mekanisme yang efektif untuk pemerintahan multilateral, atas dasar keputusan yang dipertimbangkan dengan baik harus dibuat untuk kepentingan seluruh dunia.

Moskow sangat menghargai kepemimpinan Indonesia pada G20 saat ini, terutama dengan ketidakberpihakan dalam kepemimpinan, serta fokus pada hasil praktis.

Kementerian itu juga siap memberikan kontribusi yang signifikan untuk membuat kemajuan di semua bidang pada saat KTT Bali pada 15-16 November mendatang.

Indonesia dinilai Rusia tengah menuju multilateralisme karena mempertimbangkan kepentingan semua peserta dalam kelompok menetapkan vektor kerja yang tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini