MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk tahun ini, hari Raya Idul Adha di Indonesia berbeda, yakni 9 dan 10 Juli 2022. Tapi, Majelis Ulama Indonesia mengatakan, puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 8 dan 9 tetap sah.
Puasa Arafah memiliki keutaman yang luar biasa. Tak main-main, siapa yang melaksanakan puasa Arafah dijanjikan Allah pengampunan dosa tahun lalu dan akan datang.
Ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Muslim.
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
Namun, perkara dosa seperti apa yang dihapus. Apakah dosa besar atau kecil, para ulama berbeda pandangan soal hal ini.
Ibnu Hazm ra. berpendapat, bahwa Allah SWT menghapuskan semua dosa, baik besar maupun kecil bila melaksanakan puasa Arafah. Sementara ulama lain seperti Imam Ibnu Abdil Barr berkata, dosa yang dihapus hanyalah dosa-dosa ringan.
Meskipun termasuk sunnah, tentu rugi bagi kamu yang mampu dan sanggup tapi tidak melaksanakannya. Pasalnya, janji Allah sudah jelas, pengampunan dosa tahun lalu dan akan datang. Cuma satu hari saja lho, gaes.
Lalu, bagaimana niat puasa Arafah? Sama seperti puasa di bulan Ramadan dan puasa sunah lainnya, tata caranya adalah menahan lapar dan haus, hawa nafsu, dan segala hal yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berikut niat Puasa Arafah:
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”
Tiap muslim yang mampu dan memenuhi syarat berpuasa, maka dapat melakukan puasa Arafah. Namun puasa ini tidak disunnahkan bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji.
