MATA INDONESIA, JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk bakal menjadi penopang industri halal nasional seiring terintegrasinya layanan transaksi keuangan (single system) di seluruh jaringan bank syariah terbesar di Tanah Air itu.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, Rizal Taufikurahman.
“Momentum integrasi secara menyeluruh tentu sangat positif bagi BSI sekaligus pelaku industri halal nasional,” katanya, Kamis 28 Oktober 2021.
Ia mengatakan, BSI sebagai anak perusahaan dari bank milik pemerintah, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sekaligus bank syariah yang berperan sebagai agen pembangunan dan pemerataan ekonomi, khususnya di sektor industri halal.
“Tentu akan sangat banyak manfaat yang akan didapat dengan rampungnya integrasi, baik bagi perseroan maupun ekonomi nasional secara menyeluruh. Ini tentu juga akan menjadi momentum peningkatan kinerja industri halal,” katanya.
Rencananya, dalam waktu dekat BSI akan melayani nasabah dan masyarakat di seluruh Indonesia berbasis single system. BSI telah melakukan integrasi yang mencakup migrasi nasabah, layanan kartu ATM hingga layanan perbankan digital.
Menurut Rizal, BSI dapat masuk ke seluruh segmen mulai dari UMKM hingga pembiayaan dengan ticket size besar berskema syariah. Hal ini dimungkinan karena BSI yang merupakan bank hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah memiliki keunggulan di korporasi, UMKM dan ritel.
“Secara khusus, industri halal perlu ditingkatkan. Pasalnya, bank-bank di global bisa melakukan hal itu untuk meningkatkan kinerja dan pangsa pasar,” katanya.
Ia mengatakan, kinerja BSI pasca integrasi memiliki prospek yang sangat cerah, karena loyalitas nasabah muslim untuk meningkatkan efisiensi dana, dan meningkatkan daya saing margin pembiayaan.
Di sisi lain, lanjutnya, potensi itu belum tergali optimal sebelum dilakukannya merger ketiga bank syariah pemerintah itu. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Januari 2021 total aset keuangan syariah sekitar 9,6 persen dari total industri pasar keuangan di Tanah Air.
“Hadirnya BSI dan rampungnya integrasi internal mendorong pelaku industri halal meningkatkan kinerja dan nilai tambahnya lebih cepat guna mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ujarnya.