Brutal, Disangka Mata-mata Aparat Warga Sipil Ditembak Mati Separatis Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok Separatis Bersenjata di Papua semakin brutal, warga sipil yang diduga dekat dengan aparat keamanan Indonesia ditembak dan mayatnya ditinggal di pinggir Kali Kabur.

Lelaki bernama Jance Magai itu memang dikenal memiliki hubungan sangat dekat dengan aparat keamanan di Timika.

Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal menyatakan sebelum ditemukan tewas, Keluarga Jance Magai pernah didatangi anak buah Joni Botak yang memimpin satu kelompok kriminal bersenjata (KKB), Sabtu 29 Februari 2020.

Keesokan harinya, 1 Maret 2020 Jance ditemukan tewas di seiktar Kali Kabur dan keluarganya berencana menuntut denda adat kepada Joni Botak atas kematian tersebut.

Keluarga Jance memang sempat mendengar suara tembakan sebanyak dua kali pada 1 Maret 2020. Padahal di daerah itu tidak ada pos keamanan Indonesia.

Kamal menegaskan Polres Mimika telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.

Dia menambahkan, Polisi akan melakukan penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran dan kehadiran aparat keamanan untuk menjamin keamanan bagi masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini