MATA INDONESIA, KIEV – Badan intelijen Ukraina mengklaim bahwa seorang jenderal top Rusia tewas dalam pertempuran di sekitar Kharkiv. Jika informasi ini valid, maka ini adalah kali kedua bagi Moskow kehilangan jenderalnya dalam kurun waktu sepekan.
Badan intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, kepala staf Angkatan Darat ke-41 Rusia, tewas di luar Kota Kharkiv, Ukraina timur, bersama dengan perwira senior lainnya.
Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyiarkan apa yang diklaim sebagai percakapan antara dua petugas FSB Rusia yang membahas kematian itu dan mengeluh bahwa komunikasi aman mereka tidak lagi berfungsi di dalam Ukraina.
Badan jurnalisme investigasi Bellingcat mengatakan telah mengkonfirmasi kematian Gerasimov dengan sumber Rusia. Direktur eksekutifnya, Christo Grozev, mengatakan mereka juga telah mengidentifikasi pejabat senior FSB dalam percakapan yang disadap.
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov mengambil bagian dalam perang Chechnya kedua, operasi militer Rusia di Suriah, dan saat Rusia menganeksasi Krimea tahun 2014. Ia pun mendapat penghargaan menyusul perannya di medan perang.
Jika dikonfirmasi, Gerasimov menjadi jenderal Rusia kedua dari Angkatan Darat ke-41 yang tewas sejak Presiden Vladimir Putin menginstruksikan operasi militer skala penuh terhadap Ukraina pada Kamis (24/2).
Pada awal Maret media Rusia melaporkan bahwa wakil komandannya, Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky gugur di medan perang saat menghadapi pasukan Ukraina.
Gugurnya perwira berpangkat tinggi terjadi saat banyak pasukan Rusia yang terhambat oleh masalah logistik, moral yang buruk, dan perlawanan tentara maupun rakyat Ukraina.
“Dalam panggilan tersebut, Anda mendengar petugas FSB yang berbasis di Ukraina bertanya kepada bosnya apakah dia dapat berbicara melalui sistem Era yang aman. Bos mengatakan Era tidak berfungsi,” kata Grozev di Twitter.
“Era adalah sistem cryptophone super mahal yang (Kementerian Pertahanan Rusia) perkenalkan tahun 2021 dengan sangat meriah. Itu dijamin (untuk) bekerja dalam semua kondisi,” sambungnya, melansir The Guardian, Selasa, 8 Maret 2022.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiyy, mengatakan perang itu seperti mimpi buruk bagi Rusia. Mantan komedian itu juga memuji upaya perlawanan tentara dan seluruh masyarakat Ukraina.
