Kena Tipu, Polandia Urung Kirim Pesawat Tempur ke Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, WARSAWA – Polandia membantah telah mengirim pesawat tempur ke Ukraina untuk mendukung pertahanannya melawan Rusia. Demikian dilaporkan media lokal.

“Posisi Polandia tidak berubah. Kami belum mengirim pesawat tempur ke Ukraina,” kata kantor berita negara Polandia PAP, mengutip komentar Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia, Maciej Wasik.

“Keputusan tentang jenis bantuan ini harus diambil di tingkat NATO, dan itu harus seragam untuk semua negara NATO,” sambungnya, melansir Anadolu Agency, Selasa, 8 Maret 2022.

Pernyataan Wasik muncul setelah Komando Angkatan Udara Ukraina mengatakan di Facebook pada 1 Maret bahwa pihaknya menerima jet tempur dari mitra asing termasuk 28 MiG-29 dari Polandia.

Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah bernegosiasi dengan Warsawa mengenai pasokan pesawat tempur era Soviet Polandia ke Ukraina dengan imbalan jet tempur F-16.

“Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang dalam pembicaraan dengan Polandia tentang memasok pesawat-pesawat tempur ke Ukraina, kata surat kabar itu,” demikian pernyataan para pejabat AS.

Invasi Rusia di Ukraina yang pecah pada Kamis (24/2), telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan bagi Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.

Setidaknya 406 warga sipil Ukraina tewas dan 801 lainnya dilaporkan terluka sejak awal perang, menurut data PBB. Tetapi badan internasional itu menyatakan bahwa kondisi di lapangan telah membuat sulit untuk memverifikasi jumlah sebenarnya dari korban sipil.

“Lebih dari 1,7 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga,” kata Badan Pengungsi PBB.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini