Billy Mambrasar Ajak Masyarakat Papua Dukung Program Otsus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI Billy Mambrasar meminta segenap masyarakat Papua dan Papua Barat untuk mendukung program otonomi khusus (otsus). Ia menilai program tersebut merupakan langkah strategis pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bumi Cenderawasih.

“Pembangunan saat ini di periode kedua fokusnya adalah pelibatan orang asli Papua untuk membangun dirinya sendiri mensejahterakan dirinya dalam rangka ikut membangun Indonesia dari Tanah Papua,” ujarnya di Jakarta, Kamis 3 Juni 2021.

Ia pun mengajak seluruh pihak, khususnya masyarakat Papua dan Papua Barat, untuk terus mendukung program otsus.

“Otonomi khusus diteruskan untuk memberikan hak penuh previlege kepada orang asli Papua untuk membangun. Kesempatan terbuka luas untuk siapa pun, mari kita dukung pembangunan tersebut,” katanya.

Billy juga sangat mengapresiasi langkah Presiden Jokowi untuk memajukan Papua. Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat yang berbasis kesejahteraan untuk orang asli Papua. Menurut Billy, hal tersebut sebagai bukti perhatian dan keberpihakan pemerintah pusat terhadap masyarakat Papua.

Selain Papua, pemerintah pusat kini juga melibatkan masyarakat Papua untuk bersama-sama membangun bangsa, melalui sejumlah program.

“Telah banyak hasil yang telah kita lihat, anak-anak Papua ikut membangun negeri ini mulai dari pada ilmuwan, pelaku seni, bagian sosial, maupun mereka-mereka yang baru saja 1.000 orang direkrut di BUMN atau mereka yang direkrut di aparatur sipil negara,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini