MATA INDONESIA, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem bersepakat menghadirkan kontestasi politik yang tidak membelah masyarakat seperti terjadi pada pilkada DKI Jakarta 2017.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang hadir pada pertemuan tersebut menyetujuinya karena Indonesia dalam survei Economist Intelligence Unit memiliki kualitas demokrasi yang buruk.
“Kami sangat mendukung agar supaya ke depan ini dalam perpolitikan, ini terjadi perpolitikan yang semakin kualitas peningkatan demokrasinya terjadi sehingga tidak terpolarisasi yang kemudian menjadi beban berkepanjangan dalam kehidupan demokrasi bangsa,” ujar Syaikhu, Jumat 30 April 2021 sore.
Menurut Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate pengalaman dan sejarah politik riwayat kontestasi demokrasi yang panjang di Indonesia tidak membuat dampak negatif seperti polarisasi dan pembelahan masyarakat pada saat kontestasi, demokrasi baik itu pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan legislatif.
Kita semua harus bisa membangun komunikasi yang konstruktif agar bisa mengurangi polarisasi akibat kontestasi politik.
Sementara, pertemuan PKS dan Nasdem berjalan cair. Johnny bilang, komunikasi politik cair dan dinamis antara pimpinan politik prku dilakukan di semua tingkatan.