Bersepeda Seperti Ganjar, Gubernur Anies Justru Lakukan Blunder Minggu Pagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sama-sama melakukan aktivitas bersepeda namun langkah Gubernur Anies Baswedan menjadi bluder, sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru dipuji netizen.

Gubernur Anies Baswedan dinilai melakukan blunder karena mengajak keluarganya bersepeda di jalanan Jakarta, Minggu 20 Juni 2021 pagi. Padahal, satu hari sebelumnya dia menganjurkan warga Jakarta tidak keluar rumah kecuali ada keperluan yang mendesak dan pokok.

Mengingat peningkatan kasus Covid19 di Jakarta yang sudah mengkhawatirkan akibat penambahan hariannya sudah lebih dari 4.000 kasus. Itu dasar anjuran Anies melarang warga Jakarta keluar rumah di akhir pekan.

Namun, melalui akun twitternya dengan bangga dia justru menunjukkan foto sedang bersepeda ria bersama keluarga menikmati jalur sepeda, Minggu 20 Juni 2021 pagi.

Bukan hanya netizen, bahkan eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mempertanyakan kebijakan Anies yang berubah drastis hanya dalam satu hari.

“Nies, jadi pemimpin itu hrs bisa jd teladan, berikan contoh bkn sprt ini. Memalukan!” begitu pernyataan Ferdinand.

Berbeda dengan Anies, Ganjar juga sering bersepeda tetapi kali ini saat Jawa Tengah sedang mengalami lonjakan Covid19 seperti Jakarta dia bersepeda untuk mendekat dengan warganya agar bisa diingatkan untuk menegakkan protokol kesehatan.

Hal itu dilakukannya di Pasar Peterongan Semarang, Sabtu 19 Juni 2021 dan Pasar Pecinan empat hari lalu.

Berikut ini pernyataan Anies yang mengajak warga Jakarta berdiam di rumah pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu;

Berikut kegiatan Ganjar Pranowo bersepeda untuk mengingatkan warganya disiplin dengan protokol kesehatan;

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini