Beredar Surat Himbauan Mati Listrik Beserta Layanan Penyewaan Genset, PLN: Itu Hoaks!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Semenjak pemadaman listrik pada 4 Agustus lalu, banyak berita atau kabar hoaks yang tersebar mengatasnamakan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski listrik sudah berangsur normal, nampaknya masih saja ada oknum yang memanfaatkan kejadian tersebut.

Beredar surat berkop PLN yang menghimbau warga akan ada pemadaman listrik di daerah Tambun, Bekasi dan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan keterangan yang ada di surat pemadaman akan dilakukan selama lebih dari 10 jam.

Asisten Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Bernanto Lubis, mengatakan bahwa surat tersebut bukanlah surat yang dikeluarkan secara resmi oleh PLN alias hoaks.

“Kop Surat tersebut tidak sesuai dengan Identitas PLN saat ini. Sejak tanggal 1 Oktober 2018 nama kantor PLN untuk tingkat pelaksana adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelangganatau disingkat UP3, sementara dalam surat masih Area,” kata Bernanto dalam keterangan resminya.

Bernanto mengatakan jika surat tersebut dibuat oleh oknum yang mau menyewakan Genset. Sementara PLN tidak pernah menawarkan pelayanan seperti itu. Pasalnya, hal itu bertentangan dengan Program PLN UID Jakart Raya dan Pemda DKI yang mana mereka berupaya penggunaan Genset tetpi diajak beralih ke Power Bank.

“Kami sudah kordinasi dengan Tim Komunikasi UID Jakarta Raya bahwa surat itu tidak pernah dikeluarkan PLN. Saat ini PLN UID Jakarta dan Pemda DKI punya Program Langit Biru dimana berupaya tidak menggunakan Genset tetapi beralih ke Power Bank PLN,” tukasnya.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini