MATA INDONESIA, JAKARTA – Sulitnya para tenaga kesehatan (nakes) bekerja optimal meningkatkan angka kesembuhan akibat Covid19, diduga akibat beban ekonominya terlalu berat akibat sering harus menunggu turunnya insentif yang dijanjikan pemerintah.
Begitu pesan dari Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir yang diterima Mata Indonesia News, Senin 8 Maret 2021.
“Di grup2 nakes, makin banyak yang jualan. Mungkin upaya menyiasati insentif yang tak kunjung padam,” ujar Andi.
Hal tersebut menurut Andi tampaknya telah menjadi dilema yang harus dihadapi para nakes ketika dibebani tugas memperbesar angka kesembuhan akibat Covid19.
Pada saat yang sama mereka juga harus bertahan hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga bebannya berlipat ganda.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan besaran insentif para nakes mulai bidan hingga dokter yang mencapai puluhan juta rupiah satu orang.